Content on this page requires a newer version of Adobe Flash Player.

Get Adobe Flash player

Powered By Blogger

Kamis, 29 April 2010

Asal usul cangkul "pacul"


Ketika Kanjeng Sunan Kali Jaga berkeliling desa di daerah Kadilangu yg akhirnya mengetahui keadaan rakyat disana.Waktu rakyat masih bodoh.Ketika Kanjeng sunan beserta para Cantrik berkeliling desa di daerah Kadilangu,di pinggir desa itu ada orang sedang mengolah tanah menggunakan alat jugilan seperti linggis.Kanjeng sunan pun memperhatikan.Cantrik bertanya pada orang itu, "sedang melakukan apa?" orang itu menjawab bahwa ia sedang menggarap tanah untuk di tanami.Cantrik pun bertanya lagi,"dengan cara itu,bisa selesai berapa hari?"orang itu menjawab 30 hari,Cantrik merasa kasihan,sampai 30 hari hanya menyelesaikan 1 petak.Kanjeng sunan kemudian memberi wejangan.Pada waktu belum ada sarana untuk menggarap tanah.Atas kehendak Allah,Kanjeng sunan menciptakan suatu bentuk alat untuk menggarap tanah,mengolah tanah untuk mengupayakan agar rakyat Kadilangu tertarik mengikuti ajaran islam.Dengan bersemedi Kanjeng Sunan memohon kepada Tuhan Yang Maha Agung Maha Suci,seketika itu jadilah alat yang diberi nama PACUL (CANGKUL).Kemudian cangkul digunakan supaya keinginan bisa terwujud.Berikut ini Makna pacul.Pada pacul ada 3 hal yaitu 'pacul' 'bawak' dan 'doran'.Yang pertama kata 'pacul' bermakna 'ngipatake barang kang muncul{membuang sesuatu yang muncul/nongol.Yang tidak rata diratakan, juga bermakna menghilangi hal yang tidak baik.Begitulah kalau ingin yang diharapkan tercapai.Untuk mendapatkan anugerah harus bisa membuang,melempar jauh barang jelek yang muncul.Kedua yaitu 'bawak',bawak berarti obahing awak{bergeraknya badan}setelah menyingkirkan hal yang tidak baik supaya mendapatkan keanugerahan itu harus terus menggerakkan badan,yang berarti rajin berupaya dengan menggunakan akal pikiran bagaimana bisa mendapatkan apa yang diharapkan.Tergeraknya badan itu merupakan jalan untuk mendapatkan anugerah.Yang ketiga 'doran'.Pacul,bawak dan doran itu tiga perkara yang tidak bisa dipisahkan.Tanpa doran,pacul dan bawak tidak berguna.Demikian juga doran dan bawak tanpa pacul sukar menggunakanya. Bisa dikatakan tiga hal yang menyatu.Tiga macam benda yang harus selalu disatukan.Doran itu bisa diurai menjadi kata 'ndonga ing pangeran'{berdoa kepada Tuhan}.Karena apa yang terjadi hanya kehendak Tuhan.Tanpa berdoa apa saja yang dilakukan tidak berfaedah,tanpa guna dan tidak membawa berkah. Bersatunya tiga hal tersebut bisa mewujudkan turunya anugerah.Berarti semua keinginan bisa tecapai.Begitulah perumpamaan tentang pacul.Semoga kita dapat memahami maksudnya. . . .